Anggara Minta Pemprov DKI Bergerak Cepat Menghadapi Hepatitis Akut

Anggara Minta Pemprov DKI Bergerak Cepat Menghadapi Hepatitis Akut
Dokter wanita memegang jarum suntik dan menyuntikkan gelembung hepatitis. ANTARA.Shutterstock/pri.

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta serius dan bergerak cepat menghadapi beredarnya penyakit hepatitis akut misterius.

Terlebih lagi, penyakit hepatitis akut ini sudah memakan tiga korban jiwa pada pasien anak di Jakarta, yakni di RSUPN Cipto Mangunkusumo.

"Kita harus menyalakan alarm kewaspadaan lagi karena WHO pun sudah menetapkan meningkatnya kasus hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Rabu (4/5), di Jakarta.

"Belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak,” tambah ketua Fraksi PSI di DPRD Jakarta.

Dia mengatakan peran Dinas Kesehatan DKI Jakarta sangat penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus ini, terlebih Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022, Kementerian Kesehatan juga meminta peran aktif pemerintah daerah. "Dinkes DKI Jakarta harus segera berkoordinasi intens dengan Kemenkes untuk melakukan investigasi dan 'tracing' agar dapat menemukan titik penyebaran awalnya," kata Anggara.

Dia meminta sosialisasi kepada masyarakat terkait beredarnya penyakit ini juga dapat dilakukan dengan melibatkan pengurus wilayah.

"Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau Kader PKK," jelasnya.

Namun, dia mengingatkan, materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin"Kita tentu tidak mau membuat panik masyarakat yang baru mau bebas dari pandemi Covid-19," kata Anggara.

Politikus PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat menghadapi hepatitis akut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News