Anggota Densus 88 Tak Bisa Mudik

Siaga Noordin Di Malam Takbiran

Anggota Densus 88 Tak Bisa Mudik
Anggota Densus 88 Tak Bisa Mudik
JAKARTA - Dimana buron teroris Noordin M Top merayakan Idul Fitri ? Pertanyaan itu yang menghantui para anggota korps berlambang burung hantu Detasemen Khusus 88. Selama juru teror kelahiran Kluang, Johor Bahru, Malaysia itu belum tertangkap, anggota Densus 88 juga harus berlebaran di medan operasi.

   

"Tidak ada istilah mudik bagi anggota (Densus)," ujar sumber Jawa Pos di lingkungan anti teror kepolisian. Bahkan, di suasana hiruk pikuk jelang perayaan Idul Fitri selama sepekan ke depan, tugas para pemburu teroris itu makin berat. "Mobilitas buron akan tersamarkan dengan arus mudik, jadi ini kesempatan mereka untuk berpindah dari lokasi persembunyian," tambahnya.

   

Hal itu bisa bermakna ganda bagi para pemburu teroris. "Mereka keluar dan tertangkap, atau mereka keluar dan hilang jejaknya semakin jauh," kata sumber itu. Karena itu, mulai H-10 Idul Fitri, di setiap Polda ada piket khusus bagi anggota Detasemen 88. "24 jam, jadi malam hari sitem shift," katanya.

    

Sedangkan anggota yang masih melakukan penyamaran di lapangan, tetap tidak mendapat dispensasi untuk pulang kampung menemui keluarganya. "Sejak awal bergabung ( jadi anggota Densus 88) sudah tahu konsekuensinya," kata perwira menengah itu. Perkembangan terbaru pengejaran kelompok Noordin sekarang diduga berpencar. "Karena itu, tim juga terpisah,"katanya menolak detail lokasi spesifik pengejaran. Selain Noordin,polisi juga mengejar Syaifuddin Zuhri alias Saefuddin Jaelani, Muhammad Syahrir, Mistam Hisamudin alias Ario Sudarso dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Masing-masing dari mereka mempunyai keahlian khusus.

    

JAKARTA - Dimana buron teroris Noordin M Top merayakan Idul Fitri ? Pertanyaan itu yang menghantui para anggota korps berlambang burung hantu Detasemen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News