Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra

Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra
Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra
KENDARI - Para pengusaha asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengaku telah menyetor sejumlah uang kepada Andi Rahmat, anggota DPR dari Partai Demokrat daerah pemilihan Sultra guna memuluskan usulan proyek di Badan Anggaran tak lelah berusaha agar uangnya dikembalikan. Kontraktor ini terus memburu AR dan meminta pertanggungjawaban atas masalah yang mereka hadapi. AR yang saat ini ada di Sultra, mereka kejar, meskipun hasilnya juga nihil.

"Kami terus berharap ada itikad baik dari AR untuk mengembalikan uang kami," kata Idrus, salah seorang pengusaha asal Sulteng, yang sudah dua hari terakhir berada di Kendari mencari AR. Ia salah seorang pengusaha yang ikut mengumpulkan duit 2010 lalu dengan berharap bisa ikut mengerjakan proyek sektor kesehatan di RSUP Undata, Sulteng.

Kepada Kendari Pos (JPNN Group), Idrus menyerahkan testimoni tertulis Sulfakar Nasir, Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Sulteng. Rupanya, Sulfakar Nasir inilah yang mengusahakan pengumpulan duait dari para pengusaha di Sulteng untuk diserahkan kepada Andi Rahmat agar usulan proyek mereka bersumber APBN bisa diloloskan. Sulfakar lewat sambungan telepon mengakui bahwa testimoni tertulis itu berasal darinya dan diminta untuk dipublikasikan.

Sulfakar bercerita mafia anggaran yang melibatkan AR ini berawal ketika pertengangahan 2010. Kala itu, Sulfakar bersama Direktur RSUP Sulteng, dr Rudi bertemu Andi Rahmat di Jakarta, tepatnya di Hotel Arya Duta, Tugu Tani. Dalam pertemuan itu disepakati AR akan membantu alokasi dana RSUP Undata Rp 40 miliar di APBN Perubahan 2010. Turut hadir dalam pertemuan itu dua orang pengusaha Lahmuddin dan Darwis.

KENDARI - Para pengusaha asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengaku telah menyetor sejumlah uang kepada Andi Rahmat, anggota DPR dari Partai Demokrat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News