Anggota DPR Ini Kaget, Ada Wilayah Terbelakang Tak Jauh dari Istana Kepresidenan

Anggota DPR Ini Kaget, Ada Wilayah Terbelakang Tak Jauh dari Istana Kepresidenan
Anggota Komisi V DPR RI, Mulyadi bersama Bupati Bogor Ade Yasin, dan Kepala Desa Wargajaya, Kecamatan Wargajaya, Sukamakmur, Ooy Tamami. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Mulyadi berencana mencicil pembangunan Jalan Puncak II menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) setiap tahun, jika ke depan pengajuan proyek infrastruktur itu masih bernasib sama.

"Kalau hari ini negara masih belum juga hadir dalam konteks APBN, kebetulan saya oleh fraksi ditugaskan di Badan Anggaran juga, dan dapatkan kesempatan untuk dana alokasi khusus," ucap Mulyadi.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin meyakini pembangunan Jalur Puncak II akan membangkitkan ekonomi sedikitnya di lima wilayah Kabupaten Bogor.

Terlebih lagi ada lebih 550 ribu penduduk tinggal di lima kecamatan tersebut, yaitu Citeureup, Babakan Madang, Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur. Semuanya berada di jalur yang akan dilalui Jalur Puncak II.

Baca Juga: Luhut Tuntut Haris Azhar Rp 100 Miliar, Ruhut: Siap-siaplah, Bayar Itu ke Rakyat Papua

Ade Yasin optimistis jalur tersebut dapat berimplikasi positif pada aspek ekonomi, terutama guna mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah timur Kabupaten Bogor.

"Selain itu juga akan menghidupkan perekonomian masyarakat, dan tumbuhnya UMKM,"
kata Ade Yasin.

Ocy Tamami selaku salah seorang kepala desa di Kecamatan Sukamakmur menyebut warganya masih terkendala dalam mengakses wilayah perkotaan di Kabupaten Bogor.

Anggota Komisi V DPR Fraksi Gerindra Mulyadi kaget masih ada wilayah terbelakang di Kabupaten Bogor, tak jauh dari Istana Kepresidenan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News