Anggota DPRD DKI Berinisial PS Hina Ahok dengan Makian Bernada SARA

jpnn.com - JAKARTA - LBH Pendidikan mendesak Polda Metro Jaya segera memproses kasus dugaan penghinaan yang dilakukan anggota DPRD DKI berinisial PS terhadap Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok. Pasalnya, perilaku sang anggota dewan yang terhormat itu sangat tidak mendidik dan sudah masuk kategori tindak pidana.

Hal ini disampaikan LBH pendidikan dalam konfrensi pers di Jakarta, Selasa (10/3). Dalam kesempatan itu, mereka menayangkan video jalannya rapat mediasi antara DPRD dan Ahok di kantor Kemendagri beberapa waktu lalu.

"Ada beberapa umpatan penghinaan terhadap Ahok, tapi dalam tayangan video ini, baru satu orang yang teridentifikasi mengucap kata-kata berbau permusuhan itu," kata Direktur LBH Pendidikan, Ayat Hidayat.

Video yang diperlihatkan LBH Pendidikan itu sudah diperlambat menggunakan efek slow motion. Karena itu, jelas terdengar adanya kata-kata makian terhadap Ahok.

Setidaknya empat kali kata makian terlontar dari arah kerumunan anggota DPRD. Bahkan salah satu yang terdengar jelas adalah makian bernada rasial. "Perilaku anggota DPRD ini tidak mendidik, apalagi bisa dikonsumsi publik," tegasnya.

Lebih lanjut Ayat mengatakan, saat ini pihaknya masih berusaha mencari tahu siapa-siapa saja anggota DPRD yang melontarkan makian. Ia memastikan anggota DPRD DKI yang ketahuan menghina Ahok dengan kata-kata tak pantas juga akan dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Ke depan juga akan kami laporkan bila ada kejadian serupa. Siapapun pejabatnya," tegas Ayat.

Sebelumnya, LBH Pendidikan resmi melaporkan seorang anggota DPRD DKI ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya kemarin, Senin (9/3). Mereka menuduh anggota DPRD tersebut melanggar Pasal 156 KUHP dan Pasal 4 huruf b angka 2 jo Pasal 16 UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis serta Pasal 207 KUHP. (dil/jpnn)