Anggota Komisi VI DPR: IPO Pertamina Geothermal Energy Bukan Privatisasi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menuturkan Initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bukan privatisasi.
Pasalnya, hanya sebagian kecil saham PGE yang dilepas di bursa saham, sehingga pengendalian operasi PGE masih di tangan Pertamina.
“Bukan, ini bukan privatisasi. Saham yang dilepas ke publik kan hanya sekitar 25 persen sehingga kepemilikan terbesar masih di tangan Pertamina. Kendali operasi terhadap PGE juga masih di bawah BUMN tersebut,” ujar Andre.
- IPO Tingkatkan Daya Saing Pertamina Geothermal Energy
Andre juga memastikan bahwa Komisi VI tetap melakukan pengawasan terhadap proses IPO PGE.
Melalui pengawasan tersebut, diharapkan proses berjalan sebagaimana mestinya, termasuk proporsi saham yang dilepas kepada publik.
“Sesuai fungsinya, tentu saja Komisi VI DPR akan tetap melakukan pengawasan,” tegasnya.
Di sisi lain Andre mengatakan, IPO memang dibutuhkan. Sebab, investasi panas bumi memang sangat mahal.
Melalui IPO, PGE akan memperolah dana besar yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja, bukan dalam bentuk pinjaman.
Melalui IPO, Pertamina Geothermal Energy akan memperolah dana besar yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja, bukan dalam bentuk pinjaman.
- Carbon Credit PGE Berpotensi Tumbuh Signifikan, jadi Sumber Pendapatan Baru
- Begini Cara Pertamina Pastikan Kelancaran Suplai Kebutuhan Bahan Bakar Saat Mudik 2023
- Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Pertamina Siaga Hadir Jamin Kebutuhan Energi Masyarakat
- PIS Apresiasi Tim Polairud & Polda NTB, yang Sigap Membantu Insiden MT Kristin
- Prestasi Gemilang, BRI Danareksa Sekuritas Jadi Underwriter Unggulan 2022
- Soal Penataan Buffer Zone, Pertamina tak Bisa Bergerak Sendirian