Anggota Uni Eropa, Hongaria Malah Berpaling ke Rusia untuk Vaksin COVID-19

Anggota Uni Eropa, Hongaria Malah Berpaling ke Rusia untuk Vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BUDAPEST - Hongaria meresmikan kontrak pembelian vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia, Jumat (22/1). Kesepakatan itu menjadikan Hongaria satu-satunya negara Uni Eropa yang membeli vaksin dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto saat konferensi gabungan dengan menteri kesehatan Rusia mengatakan bahwa vaksin akan tiba dalam tiga tahap, dan penjelasan rinci mengenai jumlah pengirim akan dirilis nanti.

Kontrak pembelian diteken beberapa hari setelah regulator obat Hongaria memberikan izin penggunaan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca Inggris dan vaksin Sputnik V dari Rusia. Badan Medis Eropa (EMA) sendiri belum merestui vaksin AstraZeneca ataupun Sputnik V.

"Saya merasa sangat senang untuk mengumumkan bahwa kami telah menandatangani sebuah kontrak hari ini, di mana Hongaria dapat membeli jumlah besar vaksin Rusia dalam tiga tahap," tutur Szijjarto.

Menurutnya, ini akan memungkinkan Hongaria untuk segera mencabut pembatasan COVID-19.

EMA diharapkan dapat menetapkan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Universitas Oxford pada 29 Januari.

Para ilmuwan menyatakan keprihatinan tentang kecepatan Moskow meluncurkan vaksin buatannya, memberi lampu hijau untuk vaksin di dalam negeri dan memulai vaksinasi massal sebelum uji klinis komprehensif untuk menguji keamanan dan keampuhan vaksin rampung.

Moskow mengklaim bahwa vaksin Sputnik V buatannya 92 persen ampuh melindungi masyarakat dari COVID-19 berdasarkan hasil uji sementara, tetapi belum ada data lengkap uji klinis yang dirilis.

Hongaria meresmikan kontrak pembelian vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia, Jumat (22/1).

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News