Angin dan Hama Paksa Petani Panen Panen Dini

Angin dan Hama Paksa Petani Panen Panen Dini
Foto: Radar Banyumas/JPNN

jpnn.com - BANYUMAS - Petani padi di Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen dan Desa Papringan Kecamatan Banyumas, di Banyumas terpaksa merugi. Pasalnya, mereka harus memanen padi sebelum waktunya.

Salah seorang petani Desa Mandirancan, Wasini (45) mengatakan, awal Februari lalu tanaman padi di sawahnya sempat terkena angin puting beliung. Selain roboh terkena angin puting beliung, tanaman padinya terpaksa dipanen sebelum waktunya karena terkena hama yang menyebabkan gabah berwarna putih dan gabug atau tak ada isinya.

Menurutnya,  gabah yang mengering di tamanam itu bisa menular ke tanaman lain dengan cepat. Baginya, tak ada pilihan lagi selain memanen, meski seharusnya harus menunggu sekitar 10 hari lagi untuk panen.

“Saya tidak tahu pasti hama apa yang menyerang. Tapi saya lihat ada ulatnya. Daripada yang gabug semakin banyak, lebih baik langsung saya panen,” katanya seperti dikutip Radar Banyumas.

Warsini menambahkan,  kejadian serupa juga dialami petani lain di desanya. Dia mengakui belum mengetahui solusi menghadapi hama tersebut. “Bukan hanya sawah saya yang kena, sawah petani lain juga ada yang kena,” ujarnya.

Petani Desa Papringan, Sarmi (40) juga mengaku terpaksa memanen tanaman padinya lebih awal karena terserang hama. Padi di sawahnya juga menjadi gabuk karena  hama cepat menular dari satu tanaman ke tanaman lain.

Menurut dia, gabah gabuk berisi beras, namun berukuran kecil yang biasa disebut menir. “Daripada semakin tertular, lebih baik saya panen lebih awal. Seharusnya 10 hari lagi. Saya tidak tahu hama apa, tapi hampir setiap tahun ada kejadian seperti ini,” imbuhnya.(wah/ara/JPNN)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News