Angin dari Selatan Sebabkan Asap Karhutla Sangat Tebal

Angin dari Selatan Sebabkan Asap Karhutla Sangat Tebal
Citra sebaran asap berdasarkan satelit Himawari. Foto : Antara/HO-BMKG)

jpnn.com, RIAU - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengungkapkan angin yang bertiup dari arah selatan menuju wilayah Utara menyebabkan asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau menjadi sangat tebal disertai kualitas udara yang buruk.

"Kenapa di Riau asapnya banyak, karena angin membawa asap dari Selatan," kata Dwikorita di Jakarta.

Berdasarkan citra sebaran asap dari satelit Himawari mengungkapkan pergerakan angin di Pulau Sumatera bergerak dari Tenggara mengarah ke Barat daya.

Angin tersebut menyapu asap karhutla yang juga terjadi di Sumatera Selatan dan Jambi mengarah ke Riau.

Sementara untuk wilayah pulau Kalimantan angin yang bergerak dari arah Barat daya menuju Timur laut dan menyebabkan asap dari karhutla di beberapa wilayah Kalimantan mengarah ke Sampit.

Kota Pekanbaru Riau dan Sampit Kalimantan Tengah merupakan dua daerah yang memiliki kualitas udara dengan kadar PM10 melebihi ambang batas sejak lebih dari seminggu terakhir.

Berdasarkan pemantauan satelit pada 13 September terdeteksi asap di wilayah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Semenanjung Malaysia, dan Serawak Malaysia.

Sementara pada 14 September asap terdeteksi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Semanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.

Kualitas udara akibat karhutla di Riau Pekanbaru melampaui ambang batas PM10 150 mikron sejak 9 September.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News