Angin dari Selatan Sebabkan Asap Karhutla Sangat Tebal

Angin dari Selatan Sebabkan Asap Karhutla Sangat Tebal
Citra sebaran asap berdasarkan satelit Himawari. Foto : Antara/HO-BMKG)

Kualitas udara di Riau Pekanbaru melampaui ambang batas PM10 150 mikron sejak 9 September dan terus menerus melonjak hingga 300 mikron pada 13 September.

BMKG mengukur kualitas udara dengan parameter kandungan PM10 (partikulat matter 10) yaitu partikel yang ada di udara berukuran di bawah 10 mikrogram sehingga bisa membahayakan bila terhirup oleh manusia.

Kualitas udara dinilai berbahaya apabila telah melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan, yaitu kandungan PM10 di udara mencapai 150 mikrogram per meter kubik.

Kualitas udara wilayah Kalimantan yang juga telah melampaui nilai ambang batas adalah Sampit dengan kandungan PM10 di udara lebih dari 150 mikrogram per meter kubik sejak 4 September.

Walaupun kualitas udara di Sampit menurun di bawah ambang batas pada 8-10 September, parameter kembali melonjak mulai 11 September hingga kini. Yang paling parah kandungan PM10 di udara mencapai hampir 600 mikrogram per meter kubik pada 13 September. (adityaramadhan/ant/jpnn)

Kualitas udara akibat karhutla di Riau Pekanbaru melampaui ambang batas PM10 150 mikron sejak 9 September.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News