Angka Kredit Macet UMKM Cukup Tinggi

Angka Kredit Macet UMKM Cukup Tinggi
Angka Kredit Macet UMKM Cukup Tinggi
Dengan adanya pemeringkatan khusus debitur UMKM tersebut, Mahdi mengharapkan tingkat NPL bisa turun dari posisi saat ini yang hampir di level 5 persen. "Dengan ada peringkat itu ya tentunya secara tidak langsung menekan NPL, tentunya kalau semakin tinggi ratingnya, semakin baik UMKM itu, dia resikonya juga rendah ya. Ya kita harapkan pasti turun," jelasnya.

Pada bagian lain, Mahdi mengayakan dari sisi suku bunga di segmen UMKM pada dasarnya masih bisa turun tetapi memang dipengaruhi berbagai variabel. Selain dari biaya bank sendiri, tingkat inflasi juga turut memberikan andil. "Suku bunga sekitar 14 persen. Kalau inflasinya turun kita harapkan biaya bank juga turun, kalau biaya bank turun kita harapkan tingkat suku bunga turun. Jadi variabelnya banyak sekali untuk masalah bunga ini," papar Mahdi.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berjanji menurunkan bunga kredit segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kedepan. Saat ini bunga kredit UMKM BRI tercatat di posisi 20 persen.  "Kalau bicara soal UMKM itu dilihat secara industri. Tidak bisa dibandingkan antar instansi jasa keuangan. Memang efisiensi akan terus dilakukan," ungkap Direktur Bisnis UMKM BRI Djarot Kusumayakti di JCC, Jakarta, Rabu (3/8).

Djarot mengemukakan, BRI memang memberikan bunga kredit UMKM di kisaran 20 persen. Ke depan, dengan efisiensi tersebut Djarot berjanji bunga kredit turun lagi.

"Saat ini kredit UMKM di 20 persen. Ke depan memang ada rencana kita turunkan lagi karena efisiensi tadi," tegas Djarot.

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit ke segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp 436,7 triliun sampai Juni 2011.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News