Anhar: Jangan Lupa yang di Bawah juga Berperan tetapi Tak Pernah Dibicarakan

Anhar: Jangan Lupa yang di Bawah juga Berperan tetapi Tak Pernah Dibicarakan
Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan jangan lupa bahwa pejuang yang di bawah juga berperan tetapi tak pernah dibicarakan. Dia mengatakan hal itu pada diskusi yang digelar Divisi Humas Polri. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Sejarawan Prof. Anhar Gonggong mengajak semua elemen masyarakat tetap mengingat jasa para pahlawan, baik yang memiliki nama besar, maupun para pejuang yang tidak dikenal atau pejuang yang berada di lapisan terbawah.

Pasalnya, semua para pejuang memiliki peran masing-masing dalam kemerdekaan Indonesia, tidak hanya mereka yang punya nama besar.

Anhar mengatakan hal tersebut dalam diskusi yang diselenggarakan Divisi Humas Polri di Grand Dhika Hotel, Jakarta, Rabu (9/8).

"Jangan lupa, (pejuang) yang di bawah juga berperan tetapi tidak pernah dibicarakan," ujar Anhar.

Dia menyatakan hal tersebut menanggapi pernyataan Karopenmas Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan yang menyatakan profil Polri yang digandrungi publik dan tercatat dalam sejarah adalah mereka yang berjuang tanpa pamrih.

Brigjen Ramadhan menyatakan hal tersebut dalam sambutannya mewakili Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho pada diskusi mengangkat tema 'Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju'.

Brigjen Ramadhan lantas menyebut nama tiga tokoh Polri yang dinilai mencerminkan nilai-nilai tersebut.

Yakni, R. Said Soekanto (Kapolri 1945-1959), Hoegeng Iman Santoso (Kapolri 1968 - 1971) dan Komjen M. Jasin (pendiri Brimob).

Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan jangan lupa bahwa pejuang yang di bawah juga berperan tetapi tak pernah dibicarakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News