Anies Baswedan Dapat Kritik Pedas dari PDI Perjuangan

Anies Baswedan Dapat Kritik Pedas dari PDI Perjuangan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membukakan plastik makanan untuk lansia warga terdampak banjir, Jumat (3/1/2020). Foto: ANTARA/Livia Kristianti

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai banjir di Jakarta akhir-akhir ini mencerminkan rusaknya tata kelola lingkungan.

Dengan mempelajari kepemimpinan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat, maka persoalan pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah.

Hasto juga mencontohkan sejumlah kepala daerah dari partainya yang berhasil mengendalikan banjir. Di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

“Kota Surabaya, dan bahkan Kota Semarang secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena naiknya muka air laut. Demikian halnya Kota Surabaya tidak kalah kompleks. Namun, melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka direction yang diberikan sangat jelas, yaitu pencegahan banjir. Kedua kota besar tersebut terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir," kata Hasto, Sabtu (4/1).

Hasto menilai apa yang terjadi di Jakarta pada era Anies Baswedan ini, tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir. Musibah air bah di Jakarta tidak bisa dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.

"Banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen. Pernyataan selebar apa pun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan," kata Hasto.

PDIP menilai apa yang terjadi di Jakarta pada era Anies Baswedan ini, tidak bisa hanya diatasi dengan nasi bungkus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News