Anies Beberkan Strateginya Mengelola Utang Pemerintah yang Kian Membengkak
jpnn.com, MATARAM - Capres Anies Baswedan ternyata sudah menyiapkan rencana matang untuk mengelola utang pemerintah yang terus membengkak 10 tahun terakhir.
Hal itu terungkap dalam forum Desak Anies di Kota Mataram, NTB, Selasa (19/12), setelah salah seorang peserta menanyakan solusi atas permasalahan tersebut.
“Utang sesungguhnya bukan menjadi masalah bila digunakan untuk kegiatan produktif. Karena dia memberi manfaat bagi orang banyak. Problemnya, ketika utangnya tidak dipakai untuk aktivitas yang produktif,” terang Anies.
Masalah kedua, ujar dia, sebagian dana talangan tersebut kerap mengalir ke tempat yang tidak semestinya alias diselewengkan.
Akibatnya, pemanfaatan utang tersebut menjadi tidak optimal.
“Kemudian terkait utang ini, rasio utang kita itu ada ambang batasnya. Saat ini rasionya sekitar 37 persen dari GDP (produk domestik bruto) kita. Sekitar Rp 8.000 triliun,” papar Anies.
Anies menargetkan rasio utang itu bisa diturunkan menjadi di bawah 30 persen.
“Bagaimana caranya? Pertama, utangnya dikecilkan. Kedua, GDP-nya dibesarkan. Kedua cara ini akan membuat rasio utang menjadi 30 persen,” terang Anies.
Capres Anies Baswedan menargetkan rasio utang terhadap PDB bisa diturunkan hingga di bawah 30 persen.
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Maraton Pilpres
- Nikita Mirzani: Terima Kasih karena Sudah Diperalat untuk Kepentingan Kampanye
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Prabowo: Mas Anies dan Muhaimin, Saya Pernah Berada di Posisi Anda