Anies di Australia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pembangunan ekonomi dijalankan secara liberal, tetapi kendali politik tetap dikekang dengan cara yang sangat represif.
Ketika terjadi benturan antara demokrasi dan pembangunan ekonomi, Xi Jinping tidak pernah ragu memilih pembangunan ekonomi dan memberangus demokrasi.
Berbagai penangkapan dan pembungkaman dilakukan terhadap aktivis demokrasi di China.
Apa yang terjadi terehadap taipan China Ma Yun—lebih dikenal sebagai Jack Ma—bisa menjadi contoh bagaimana pemerintah China tidak pernah ragu menerapkan kontrol keras terhadap suara yang dianggap membangkang.
Manusia sekelas Jack Ma--yang berhasil membangun prusahaan Ali Baba menjadi perusahaan trans-nasional yang disegani di Eropa dan Amerika—dikerangkeng oleh pemerintah China ketika dianggap mengancam kepentingan negara.
Jack Ma dikabarkan menghilang dalam waktu cukup lama karena diculik agen pemerintah untuk diamankan.
Tidak ada keterangan resmi apapun mengenai kasus ini. Desas-desus yang berkembang menyatakan bahwa Jack Ma membuat Xi Jinping marah karena merasa kekuatan bisninya lebih besar dari negara.
Pembangunan ekonomi harus dibayar dengan kemunduran ekonomi. Itulah yang menjadi perdebatan selama ini.
Anies di Australia menegaskan pembangunan ekonomi dan demokrasi bisa berjalan seiring tanpa harus ada yang saling mengalahkan.
- Eks Anak Buah SYL Mengaku Berikan Tip kepada Paspampres Jokowi, Hakim Sampai Mempertegas
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Visa Diaspora
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup