Anies-Muhaimin Ingin Mencerdaskan Bangsa, Bukan Membodohi Rakyat

“Faktanya bangsa ini malah menjadi salah satu bangsa yang kualitas pendidikannya terburuk di dunia,” ujarnya.
Dia memberi contoh dari hasil tes PISA yang mengukur kualitas pendidikan negara-negara di dunia. Indonesia kata dia berada di posisi enam terbawah.
Hal itu dibuktikan dari kemampuan membaca, matematika, dan sains kita sangat lemah.
Efeknya kata Indra Indonesia disebut sebagai salah satu bangsa yang paling tidak bisa membedakan mana fakta mana opini akibat tidak memiliki referensi.
“Makanya bingung bedanya asal sulfat dengan asam folat. Itu contoh saja ketidakmampuan kita dalam mencari referensi. Itu parahnya di situ,” ujar Indra.
Indra menjelaskan jika ingin diurut masalahnya pemerintah sudah salah dalam mengelola pendidikan. Orang Indonesia kata dia ketika ditanya tentang pendidikan yang muncul di kepala adalah sekolah.
Nilai, ijazah, gelar, menurut Indra adalah cara pandang pendidikan saat ini.
Padahal bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan harus seimbang di tiga pusat yaitu rumah, pergerakan pemuda sebagai pusat pendidikan, dan perguruan atau sekolah.
Indra memberi bukti bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya menteri pendidikan yang tahu permasalahan pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan