Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme

Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme
Ilustrasi. Foto: JPNN

"Ancaman radikalisme dan terorisme sudah menjadi tantangan bersama. Pemerintah dan lembaga masyarakat yang ada harus benar-benar konsentrasi dan fokus, bersama generasi muda, dalam hal ini santri, untuk menjaga bangsa ini dari radikalisme dan terorisme, terutama radikalisasi melalui dunia maya," ungkap Abdul di Jakarta, Jumat (21/10).

Kemajuan informasi dan teknologi (IT), diakui Adung, panggilan karib Abdul Rochman, tidak mungkin dihindari. Untuk itu, Ansor dan santri di Indonesia juga wajib melakukan reorganisasi untuk mengikuti perkembangan zaman.

Ia juga mengimbau para santri untuk lebih aktif mendalami IT dan sosial media untuk meredam sekaligus meluruskan propaganda radikalisme dan terorisme.

Sejauh ini, lanjut Adung, Ansor sudah cukup aktif dalam menangkal paham radikalisme terorisme di dunia maya dengan membentuk Banser Cyber.

Mereka aktif di media sosial untuk mensosialisasikan islam nusantara, islam moderat, dan terus menerus berikhtiar menjaga NKRI dan Pancasila, serta menangkal radikalisme dan terorisme.

"Kami rutin melakukan sosialisasi dan kaderisasi sampai ke tingkat desa dan pesantren. Di forum itu, kita mendorong mereka aktif mengikuti perkembangan zaman sehingga bisa bergerak bersama-sama dalam menangkal faham radikalisme dan terorisme melalui cyber," kata Adung.

Adung menilai, pelibatan santri dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme melalui dunia maya akan memasifkan upaya pencegahan terorisme di Indonesia.

Pasalnya, santri memiliki kelebihan di mana mereka telah belajar agama islam dalam waktu yang panjang sehingga ilmu agama dan pemahaman islam rahmatan lil alamin cukup dalam.

JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News