Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme

jpnn.com - JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang, diserang menggunakan senjata tajam dan dua bom pipa oleh simpatisan ISIS, Sultan Aziansyah.
Aksi lone wolf (aksi tunggal) dilakukan tersangka setelah ia direkrut ISIS melalui dunia maya (cyber).
Fakta ini membuktikan 'virus' radikalisme dan terorisme melalui dunia siber ini sudah sangat membahayakan.
Tidak hanya dari sisi keamanan, keberadaan terselubung simpatisan-simpatisan ISIS ini bisa mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk memberantas propaganda radikalisme terorisme di dunia maya itu, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh bangsa Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) GP Ansor Abdul Rochman mengakui radikalisasi melalui dunia maya sangat berbahaya.
Karena itu, GP Ansor dengan menggandeng berbagai elemen, khususnya generasi muda islam, untuk melakukan perlawanan dengan membanjiri dunia maya dengan konten dan tulisan tentang islam moderat yaitu islam rahmatan lil alamin.
Dalam hal ini, Ansor banyak melibatkan para santri di seluruh penjuru nusantara.
JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang,
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi