Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme
jpnn.com - JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang, diserang menggunakan senjata tajam dan dua bom pipa oleh simpatisan ISIS, Sultan Aziansyah.
Aksi lone wolf (aksi tunggal) dilakukan tersangka setelah ia direkrut ISIS melalui dunia maya (cyber).
Fakta ini membuktikan 'virus' radikalisme dan terorisme melalui dunia siber ini sudah sangat membahayakan.
Tidak hanya dari sisi keamanan, keberadaan terselubung simpatisan-simpatisan ISIS ini bisa mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk memberantas propaganda radikalisme terorisme di dunia maya itu, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh bangsa Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) GP Ansor Abdul Rochman mengakui radikalisasi melalui dunia maya sangat berbahaya.
Karena itu, GP Ansor dengan menggandeng berbagai elemen, khususnya generasi muda islam, untuk melakukan perlawanan dengan membanjiri dunia maya dengan konten dan tulisan tentang islam moderat yaitu islam rahmatan lil alamin.
Dalam hal ini, Ansor banyak melibatkan para santri di seluruh penjuru nusantara.
JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang,
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- ORI Sarankan Seleksi CASN Ditunda hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai, Begini Respons Junimart
- Fawer Sihite Terima Dukungan Anak Muda untuk Maju Pilkada Kota Siantar
- Tahun Ini Kasus DBD Tertinggi Terjadi di Sumsel
- Pasukan Brimob dari Nabire dan Timika Bergerak ke Intan Jaya
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum