Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme

Dengan aspek kekuatan pengetahuan ini, santri akan sangat kuat dalam mementahkan propaganda kelompok radikal yang banyak memutarbalikkan makna ayat-ayat Al Quran dan Al Hadits.
"Mereka bisa memberikan argumen kuat dalam setiap ayat, hadits, atau dalil yang dibelokkan oleh kelompok radikalisme. Sekarang tinggal bagaimana mendorong mereka untuk lebih aktif berdakwah dan berkomunikasi di dunia maya dan medsos," terang Adung.
Adung berharap, pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta lembaga-lembaga terkait lainnya, untuk memberikan dukungan yang lebih besar lagi dalam pelibatan santri dalam pencegahan terorisme melalui dunia maya.
Ia yakin, dengan jumlah santri yang sangat banyak di Indonesia, ditambah potensi pengetahuan agama dan NKRI, mereka bisa menjadi duta dalam mengkampanyekan gagasan yang baik dalam membendung propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.
"Ansor dan santri siap membersihkan anak muda Indonesia dari propaganda radikalisme dan terorisme," pungkas Adung. (jos/jpnn)
JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara