Antara Tjipto Mangoenkoesoemo dan Komunisme

Antara Tjipto Mangoenkoesoemo dan Komunisme
Tjipto Mangoenkoesoemo. Foto: Dok KITLV.

Tjipto Antifasis

Sebelum Jepang datang, sebuah pertemuan rahasia dilangsungkan di daerah Rawamangun, Jakarta untuk membicarakan "rumusan-rumasan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo," tulis Soe Hok Gie dalam Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan.

Tjipto merumuskan bahwa fasisme Jepang harus dilawan.

Menurut Soe Hok Gie, pertemuan itu dihadiri Pamudji (tokoh PKI Ilegal), Subekti dan Atmadji dari Gerindo. 

Atmadji ini di zaman perang mempertahankan kemerdeaan Indonesia  menjadi pucuk pimpinan Markas Besar Tertinggi Angkatan Laut Republik Indonesia yang berkedudukan di Lawang, Malang. 

Hadir pula Sujoko (Barisan Rakyat Solo), Armunanto (Persatuan Sopir Indonesia, pernah kontak dengan PKI 35), Widarta (Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia) mentornya Aidit.

Lalu Kiai Mustofa dan Liem Koen Hian dari Surabaya yang dekat dengan kelompok Tan Ling Djie dan Oei Gee Hwat yang merupakan sel kerja PKI. 

Pertemuan ini melahirkan Gerakan Rakyat Antifasis (Geraf).

INI bukan riwayat Rumah Sakit Cipto Mangkunkumo (RSCM) yang kesohor itu. Kisah kita kali ini hubungan antara dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan kaum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News