Antasari Azhar Juga Punya Jasa, Layak jadi Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi menyarankan agar Prabowo Subianto tetap di luar pemerintahan pascapilpres 2019.
"Karena memang posisi itu yang paling tepat bagi ketua umum Gerindra tersebut. Memimpin oposisi tidak kalah terhormatnya dibanding menjadi anggota wantimpres," ujar Ari kepada JPNN, Selasa (9/7).
Pembimbing disertasi di pascasarjana Universitas Padjajaran ini juga menyebut, jabatan pos menteri dan setingkat menteri sebenarnya tidak banyak.
Sementara presiden terpilih Joko Widodo juga masih harus mengakomodir kader-kader dari partai pengusung yang mumpuni.
BACA JUGA: Jokowi Harus Serius, Jangan Angkat Menteri dari Kalangan Muda untuk Coba - coba
Melihat kondisi yang ada, Ari meyakini Jokowi bakal kesulitan mengakomodir kader-kader dari Demokrat, PAN, Gerindra, dan PKS masuk dalam kabinet.
"Dari partai pengusung cukup banyak kader-kader yang mumpuni untuk duduk di kabinet. Misalnya, dari PDIP sangat berlimpah ruah. Ada nama Prananda Prabowo Soekarnoputra yang selama ini mengendalikan situation room PDIP," ucapnya.
BACA JUGA: Dua Jenderal Loyalis Jokowi Berpeluang Besar jadi Menteri
Postur kabinet Joowi – Ma’ruf Amin juga harus menyediakan tempat untuk profesional yang berjasa seperti Prof Mahfud MD, Prof Yusril Ihza Mahendra, atau Antazari Azhar.
- Pengamat Minta Elite Politik Meniru Prabowo untuk Jaga Kesejukan Berdemokrasi
- Maraton Pilpres
- Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Para Ajudan Prabowo, Oh Ternyata
- Seusai Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Jalin Kerja Sama
- Tiga Organisasi Sukarelawan Tawarkan Blueprint untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hubungan dengan Rizky Irmansyah Dituding Rekayasa, Nikita Mirzani Sebut Nama Prabowo