Antena UHF Laris Manis di Glodok

Antena UHF Laris Manis di Glodok
DIMINATI - Mallo, salah seorang pedagang kawasan Pecinan, Pasar Glodok, menunjukkan antena UHF yang diserbu pembeli seiring 'demam' Piala Dunia 2010. Foto: Eddy Adha/JPNN.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mallo Pardede, pedagang antena di lantai 4 Pasar Glodok. Menurutnya, tingkat pembelian antena memang sedang meroket. Namun katanya pula, kondisi ini tidak begitu berpengaruh secara signifikan terhadap dagangannya. Sebab, masyarakat cenderung lebih sering membeli barang-barang yang berada di lantai dasar Pasar Glodok, maupun di toko-toko yang tepat berada tepi jalan kawasan Pecinan tersebut.

"Antena yang laris juga ada jenis 'goceng' (jenis PF 5000 S, Red) yang iklannya artis Mandra. Tapi yang rame itu di bawah. Kalau saya yang jualan di atas sini, nggak begitu ramai," ungkap Mallo.

Masyarakat sendiri menurut Mallo, lebih memilih membeli antena UHF ketimbang membeli receiver parabola soccer yang harganya mahal. Hal itu lantaran antena UHF harganya lebih terjangkau per bijinya. "Malah, ada pula yang sudah satu paket, termasuk antena UHF yang pake rotator dan remote control," ujar Mallo.

"Daripada membeli receiver soccer yang harganya minimal Rp 2 juta, orang suka yang lebih murah. Yang beli remote control juga banyak. Alasannya karena suka gonta-ganti channel. Kan Piala Dunia terkadang bersamaan mainnya," imbuh Mallo. (die/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Bidik Pertumbuhan 10 Persen

JAKARTA - Perhelatan akbar event Piala Dunia (PD) 2010 ternyata tidak hanya membawa kesenangan bagi penggila sepakbola, tetapi juga membawa berkah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News