Antisipasi Kebangkitan Tiongkok, Australia Belanja Senjata Hingga Rp 2.700 Triliun

Antisipasi Kebangkitan Tiongkok, Australia Belanja Senjata Hingga Rp 2.700 Triliun
Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan Australia harus mempersiapkan diri menghadapi potensi bahaya dari konflik antara China dan Amerika Serikat. (ADF/Lockheed Martin)

"Partai Buruh mendukung pertahanan Australia yang kuat dalam menghadapi hal ini," tambahnya.

Peter Jennings dari Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengatakan dunia telah berubah secara dramatis sejak Panduan Pertahanan dirilis, khususnya di era COVID-19 saat ini.

Menurut Jennings, saat ini hanya ada satu negara yang memiliki kapasitas dan keinginan untuk mendominasi Indo-Pasifik yang bertentangan dengan kepentingan Australia.

"Kami tidak berbicara mengenai Kanada," ujarnya.

Pemerintah akan mengalokasikan $15 miliar untuk kapasitas perang informasi selama 10 tahun ke depan, $1,3 miliar di antaranya akan digunakan untuk meningkatkan keamanan dunia maya.

Sedangkan anggaran $7miliar untuk satelit jaringan komunikasi independen, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Pertahanan di luar angkasa.

PM Morrison mengatakan komitmen anggaran 10 tahun ini melampaui janji pemerintah untuk meningkatkan belanja Pertahanan menjadi 2 persen dari PDB.

Simak berita lainnya dari ABC Indonesia


Australia mengumumkan strategi pertahanan yang lebih agresif untuk mengantisipasi kebangkitan Tiongkok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News