Apa itu News Bargaining Code, Penyebab Facebook Batasi Konten Berita di Australia?
Undang-undang ini nantinya tidak mewajibkan berapa banyak yang harus dibayar, melainkan mengatur proses negosiasi wajib.
Dalam RUU disebutkan perusahaan media dan penyedia platform akan diberikan waktu selama tiga bulan untuk mencapai kesepakatan melalui negosiasi formil.
Photo: Pemerintah Australia telah menyiapkan rancangan aturan kode etik yang akan meminta perusahaan jejaring sosial untuk membayar kepada perusahaan media. (Getty Images: Robert Cianflone)
Apa kata media di Australia soal ini?
Tentunya jawabannya beragam, ada yang menolak atau menyambutnya.
Salah satu yang menyambut baik adalah perusahaan media seperti Nine, Seven, News Corp, dan Commercial Radio Australia.
Di bulan Mei, Direktur Utama Nine dan mantan Treasurer Australia, Peter Costello mengatakan kode etik ini nantinya harus bisa memaksa perusahaan digital, seperti Google dan Facebook, untuk membayar sekitar A$600 juta setahun kepada perusahaan media Australia.
Sementara Michael Miller, Direktur Eksekutif News Corp Australia menyambutnya dengan mengatakan adanya "perilaku yang tidak adil dan merusak" dari perusahaan raksasa teknologi, seperti yang dikutip dari Reuters.
"Hari-hari di mana platform teknologi menunggangi konten orang lain secara gratis telah berakhir," ujar Michael dalam pernyataan kepada ABC.
Facebook telah membatasi penggunanya di Australia untuk mendapatkan konten-konten berita dari dalam dan luar negeri
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day