Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?

Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?
Buya Hamka dan Bung Karno berdiri. Di tengah Abdul Karim Oei. Ketiga mengangkat saudara sewaktu di Sumatera. Foto: Public Domain.

Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Brastagi, Kabanjahe, Kisaran, Tanjung Balai, Binjai, Pangkalan Brandan.

"Walaupun tidak dengan rombongan pemerintah, berita janji kemerdekaan itu akan saya siarkan juga kepada rakyat. Apalagi dengan rombongan pemerintah," demikian Hamka.

Dalam rombongan itu, ikut juga Adinegoro--kemudian hari jadi tokoh pers Indonesia.

Rupanya, tak semua suka dengan kabar itu. Menurut Hamka, "yang sangat dingin penerimaannya di kalangan bangsa Indonesia, ialah golongan sultan2 dan raja2."

Bagi golongan itu, kabar itu tak ada pengaruh sama sekali. Mereka merasa telah merdeka sedari dulu. Terjadi pertentangan. Sesama anak negeri. "Janji kemerdekaan rupanya bukanlah membawa nikmat. Tetapi membawa bala," kata Hamka.

Tiba-tiba…Buya Hamka menerima kawat dari Bung Karno di Jakarta. Isinya:

Saudara Hamka Medan. Sudikah saudara pindah ke Jakarta? Bekerja di pusat pejabat Hokokai. Lekas Jawab.

Soekarno

RUPANYA, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada bulan puasa 1944. Buya Hamka punya cerita...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News