Apa yang Terjadi Setelah WHO Nyatakan Virus Corona Sebagai Darurat Global?

Dirjen WHO Dr Ghebreyesus menjelaskan, alasan utama status darurat ini bukan karena apa yang terjadi di China, tapi justru karena apa yang telah terjadi di negara lain.
"Kekhawatiran terbesar yaitu penyebaran virus ke negara-negara yang sistem kesehatannya lemah dan tidak siap untuk menghadapinya," jelasnya.
"Keputusan ini bukan soal ketidakpercayaan kepada China. Sebaliknya, WHO tetap percaya dengan kapasitas China dalam mengendalikan wabah ini," tegas Dr Ghebreyesus.
Penetapan status PHEIC dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif pada perekonomian China.
Misalnya, negara lain kini bisa secara sepihak memutus hubungan perjalanan dan perdagangan dengan China, meskipun hal ini akan bertentangan dengan rekomendasi darurat lainnya dari WHO.

Sebagai contoh, ketika WHO menyatakan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo sebagai keadaan darurat tahun lalu, Dirjen WHO memperingatkan negara lain agar tidak menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menerapkan pembatasan perdagangan atau perjalanan ke Kongo.
Dia memperingatkan langkah tersebut justru memperburuk dampak wabah, dan mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang paling terkena dampaknya.
Setelah organisasi kesehatan dunia WHO mengumumkan status keadaan darurat global wabah Virus Corona, sejumlah pihak khawatir perekonomian China akan terdampak
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya