Apakah Kita Telah Merusak Tujuan Wisata Demi Sebuah Foto di Instagram?

Pihak berwenang menutup kawasan ini awal tahun ini untuk memberikan kesempatan bagi kehidupan perairan untuk bisa pulih setelah pariwisata yang membludak hampir selama dua puluhan.
Membuat warga lokal tidak nyaman
Bukan saja hanya lingkungan yang terancam.
Wisata yang terlalu membludak juga dialami kota Venice dan Barcelona, yang memaksa warga lokal 'terusir' dari kotanya sendiri, menurut Justin.

(Getty: Stefano Mazzola/Awakening/Contributor)
Ia mengatakan harga sewa menjadi meningkat, warga lokal tidak bisa leluasa di kota sendiri karena selalu penuh keramaian, dan pasar-pasar yang berubah demi memenuhi kebutuhan turis.
"Para penduduk merasa mereka kehilangan kota mereka, mereka merasa seperti pengkhianatan terhadap warisan mereka."
Di tempat lain di Eropa, Amsterdam berencana untuk melarang penyewaan jangka pendek seperti AirBnB. Kota Dubrovnik di Kroasia juga telah membatasi jumlah penumpang kapal pesiar yang dapat memasuki kota pada satu waktu
Justin juga mengatakan beberapa turis merasa "muak".
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM