Aparat Bongkar Jaringan Ganja di Madina

Aparat Bongkar Jaringan Ganja di Madina
Direktur Penindakan dan Pengejaran, BNN, Brigjen Pol Benny Mamoto memegang batang ganja yang tingginya bervariasi dari 5 cm hingga 180 cm
Sementara itu, Direktur Bidang Penindakan dan Pengejaran, BNN, Brigjem Pol Benny Mamoto sekaligus yang memimpin operasi Ranja Madani 2011 mengatakan, operasi tersebut sudah dirancang sejak lama berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Operasi itu dimaksudkan untuk mematikan sumber-sumber ganja.

“Ladang ini bagian hulu, kita akan terus memburu ladang-ladang ganja, sehingga bisa menekan peredaran narkoba terutama ganja,” ujarnya.

Operasi ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12/2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN). “Polri dan BNN dalam hal pemberantasan diberikan target untuk terus menumpas peredaran narkoba dan ganja sampai pada sumber-sumber produksinya. Karena itu, operasi seperti yang dilakukan ini akan terus dilanjutkan,” tegas Mamoto.

Terkait ladang ganja di Kabupaten Madina, Sumut, Mamoto mengakui pasokan dari Madina menjadi kedua terbesar setelah Provinsi Aceh. Bahkan, untuk saat ini menjadi incaran mafia ganja setelah Aceh mendapat penjagaan ketat. “Kami baru bisa mendeteksi beberapa titik saja. Tapi, dari informasi yang dikumpulkan, masih banyak lagi lahan ganja di Madani maupun Sumut umumnya,” kata Mamoto.

MADINA--Dugaan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi gudang produksi tanaman ganja ternyata benar. Senin (24/10) Badan Narkotika Nasional (BNN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News