Aparatur Negara Harus Menjadi Public Speaker Membumikan Pancasila

Aparatur Negara Harus Menjadi Public Speaker Membumikan Pancasila
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo menghadiri Acara Pendidikan dan Pelatihan Teknik Publik Speaking yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (22/9). Foto: Tangkapan layar

“Masyarakat terlalu dikendalikan oleh alat dan gadget sehingga tidak disadari manusia hanya menjadi manusia satu dimensi, kita hanya pengguna dan tidak punya kebijakan literal dan kekritisan terhadap gadget yang kita miliki maka dengan mudah hoaks menjadi standard berpikir dan bertindak dari masyarakat,” kata dia.

Dia juga mengaku sedih karena konten arus utama masyarakat Indonesia sendiri sekarang terjebak pada narasi bohong, sensasi dan hoaks. Hal ini terjadi karena konten-konten tersebutlah yang dianggap menarik dan memiliki nilai tukar dan nilai kemenarikan yang tinggi oleh media.

"Lingkaran setan media dan masyarakat inilah yang membuat narasi negatif, hoaks dan berita bohong sulit ditanggulangi di Indonesia,” pungkas Benny.

Benny berharap sesungguhnya diperlukan kemampuan dari pihak yang berwenang untuk dapat memberikan kontra narasi yang singkat, jelas, menarik dan berisi nilai-nilai positif. Sehingga dapat meredam konten bernuansa negatif yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut dia, publik harus dapat dipengaruhi dengan baik hingga tidak lagi terjebak pada berita hoaks, narasi bohong dan konten yang tidak pantas di alam maya. Aparat pemerintah dan pemangku kebijakan juga dapat menjalin komunikasi dengan para penggiat media sosial.

“Tujuannnya agar pemerintah dan pembuat kebijakan selalu memiliki pihak penetral yang dapat mencegah miskomunikasi dalam sosialisasi kebijakan apalagi dalam masa revolusi Industri 4.0 yang lebih berprinsip pada kecepatan penyampaian informasi adalah raja, bukan isinya," ujarnya.

Hal tersebut rentan menyebabkan misinterpretasi dan miskomunikasi tanpa menyadari bahwa pemberi dan penerima informasi masih manusia yang mungkin sekali terjebak dalam salah pengertian.

Sebab, aparat pemerintah sebagai Publik Speaker dari para pengambil kebijakan harus mulai lagi menggali nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan bapak bangsa pendahulu kita dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia, bukan hanya sebatas jargon dan slogan saja.

Para Publik Speaker Pemerintahan harus dapat menyadarkan bahwa Bangsa Indonesia mulai merefleksikan dan membumikan Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News