APBN 2009 Dirombak Total

Janjikan Stimulus Rp 50 T, Rapat Kabinet Pangkas Jadi Rp 27,5 T

APBN 2009 Dirombak Total
Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati
JAKARTA – Perubahan cepat perekonomian global membuat beberapa asumsi ekonomi makro di Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2009 tidak relevan lagi. Karena itu, dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin, pemerintah memutuskan melakukan perombakan.

Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perubahan itu dilakukan setelah kabinet mengevaluasi kinerja perekonomian 2008 dan mengomparasikannya dengan kebijakan baru yang diambil presiden di awal tahun. ’’Kita akan menggunakan pasal 23 dalam UU No 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009 yang memungkinkan perubahan APBN dengan persetujuan DPR,’’ kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor presiden kemarin (13/1).

Perubahan itu meliputi hampir semua asumsi makro APBN 2009. Pertama dari sisi pertumbuhan ekonomi, yang semula diasumsikan 6 persen akan diturunkan menjadi 5 persen. Pemerintah, kata Sri Mulyani, memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen. Akhirnya diambil titik tengahnya menjadi 5 persen.

Untuk harga minyak mentah dunia, yang semula diasumsikan USD 80 dolar per barel diubah menjadi USD 45 per barel. Menurut Ani –sapaan Sri Mulyani– asumsi harga minyak tersebut mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia terkini yang berada di kisaran USD 39 per barel hingga USD 48 per barel.

JAKARTA – Perubahan cepat perekonomian global membuat beberapa asumsi ekonomi makro di Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2009

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News