Apindo Dorong Pemerintah Pusat Agar Pertahankan FTZ Batam

Apindo Dorong Pemerintah Pusat Agar Pertahankan FTZ Batam
Cahya. Foto: batampos/jpg

Untuk mendapatkan fasilitas FTA tersebut, perusahaan cukup menunjukkan bukti impor bahan baku dari negara-negara FTA ke Bea dan Cukai. "Jadi kalau komponen bahan bakunya berasal dari Eropa, Amerika, Hongkong, dan Taiwan tidak bisa gunakan skema FTA karena bukan rekan FTA-nya Indonesia," jelasnya.

FTA juga tidak akan membatasi jumlah barang yang masuk ke wilayah pabean. Ini merupakan salah satu keuntungan terbesarnya.

"BP Batam sangat menyambut sekali usulan tersebut karena dapat mengakomodir keinginan para investor yang ada di Batam," ungkapnya.

Kebijakan FTA memang sudah lama ditunggu oleh kalangan investor Batam. Karena berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Indonesia Perwakilan Kepri, ekspor antarprovinsi mengalami penurunan yang cukup dalam. Sehingga FTA dianggap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.

"Kalau FTA berlaku, maka lalu lintas kapal dari Batam menuju Jakarta akan meningkat karena ongkos lebih murah," ungkapnya.

Dulu, untuk mengakali ongkos logistik mahal karena pemberlakuan BM sebesar 10 persen, maka eksportir Batam mengirim barangnya dulu ke Singapura sebelum menuju Jakarta. Tujuannya adalah agar produk ekspor tersebut dianggap berasal dari Singapura.

Singapura dan Indonesia terkait perjanjian perdagangan bebas, sehingga ketika Singapura ingin mengeskpor ke Indonesia, maka tidak dikenakan BM.

"Kalau lalu lintas kapal meningkat, maka perusahaan pelayaran akan dapat banyak pekerjaan," katanya. (leo)


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya, angkat bicara soal masa depan Batam.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News