Apindo Dorong Pemerintah Pusat Agar Pertahankan FTZ Batam

jpnn.com, BATAM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya, angkat bicara soal masa depan Batam.
Dia meminta agar status Free Trade Zone (FTZ) Batam tetap dipertahankan. Selain itu, dia mendorong pemerintah pusat memberikan insentif tambahan untuk wilayah FTZ Batam.
"Jangan bicara lagi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus, red) di Batam, setuju atau tidak," kata Cahya di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (10/8).
Menjadikan Batam sebagai KEK, kata Cahya, merupakan sebuah kemunduran. Sehingga menurut dia, pemerintah tak perlu mengubah status FTZ Batam menjadi KEK. Yang seharusnya dilakukan pemerintah saat ini, kata dia, menambah insentif untuk mempermudah pengusaha.
"Kalau pemerintah kasih insentif, namanya jadi FTZ Plus," ungkapnya.
FTZ Plus dinilai akan menjadi formula yang bagus untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi Batam.
"Dulu saya ngomong di pusat soal Batam, semuanya memandang dan memberikan atensi ke saya. Nah sekarang, Kepri jadi posisi 33 di Indonesia, ya saya malu. Dulu Batam begitu hebat, kenapa sekarang melempem. Saya bingung dan malu," tuturnya.
Di antara insentif tambahan untuk kawasan FTZ Batam adalah penerapan Free Trade Agreement (FTA). Dia meyakini jika FTA segera diterapkan, maka perekonomian Batam akan bangkit.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya, angkat bicara soal masa depan Batam.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam