Aplikasi di Google Glass Bantu IMD Secara Real Time
Untuk menguji efektivitasnya, lima ibu dan 15 konselor laktasi diminta untuk menjajal aplikasi dan sebagian besar dari mereka mengaku terbantu dengan adanya aplikasi ini.
Salah satu partisipan bernama Sarah-Jane Bailey mengaku kesulitan menyusui putranya, Patrick karena ia mengalami mikrognatia, kelainan berupa rahang yang lebih kecil dari normal.
Namun semenjak mencoba video calling dengan salah satu konselor laktasi dari ABA, Cate lewat aplikasi Google Glass ini, Sarah-Jane akhirnya bisa menyusui Patrick.
Bahkan partisipan lain mengatakan, bisa jadi ini satu-satunya akses yang mereka miliki untuk mendapatkan saran tentang kesehatan, terutama bagi sebagian pengguna yang tinggal di kawasan terpencil atau jauh dari fasilitas kesehatan. (fny/jpnn)
GOOGLE GLASS mungkin baru dimiliki kalangan terbatas, apalagi mengingat harganya yang masih selangit. Namun setidaknya kacamata canggih ini ada gunanya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GTA 5 Lampaui Penjualan PUBG dan Masuk 3 Gim Terlaris Sepanjang Masa
- Google Membuka Akses Android 15 Beta Untuk 11 Merek Ponsel Selain Pixel
- Indonesia Technology Investment Summit 2024 Bakal Kupas Peran AI
- Menkominfo Sebut RUU Penyiaran Jangan jadi Alat Pembungkaman Pers
- Falcon SC Resmi jadi Lokal Partner Kore AI, Pasarkan Asisten Virtual AI di Indonesia
- Bos Smartfren Ngebet Ingin Merger dengan XL Axiata: Jangan Lama-Lama