Aplikasi Kencan Online: Cari Jodoh, Tambah Kenalan, atau Berbuat Begituan

Aplikasi Kencan Online: Cari Jodoh, Tambah Kenalan, atau Berbuat Begituan
Aplikasi Tinder terintergrasi Spotify. Foto: Ubergizmo

"Saya butuh waktu untuk meyakinkan diri untuk ketemu, bahwa orang ini aman dan baik untuk ditemui," kata Asha.

Bagi Uno, sangat penting untuk mengetahui bahwa mereka memang "nyambung" setelah mengobrol beberapa lama melalui aplikasi.

Sebelum bertemu pasangannya, dia beberapa kali kopi darat dengan kenalan di aplikasi kencan yang baru sebentar mengobrol, hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, meskipun saat itu dia ingin mencari teman baru.

"Saya pakai aplikasi itu murni untuk kenal lebih banyak orang, kalau ketemu jodoh, itu bonus. Bukan untuk hook up," kata Uno.

Lina, seorang karyawati di daerah Tangerang yang hanya ingin diidentifikasi dengan nama depannya, sejak beberapa tahun belakangan menggunakan aplikasi kencan, meski pun tidak rutin, untuk mencari teman mengobrol.

"Karena memang untuk cari teman, begitu ada laki-laki yang menjurus, ketahuan banget niat mencari pacar, saya malah malas meladeni," kata Lina.

Dia pernah beberapa kali bertemu langsung dengan kenalan di aplikasi kencan, beberapa di antara mereka masih menjadi teman hingga sekarang, ada juga yang sudah tidak berkontak lagi.

Lina biasanya baru mau bertemu dengan teman online-nya jika sudah mengobrol lewat ponsel paling tidak satu bulan.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Pasar Baru Mansion menjadi pelajaran penting bagi para pengguna aplikasi kencan online.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News