Aplikasi Segudang, Sayang Terbuang
Senin, 28 Februari 2011 – 08:28 WIB

Aplikasi Segudang, Sayang Terbuang
PERKEMBANGAN industri telekomunikasi Indonesia juga menjadi pembahasan dalam kongres seluler dunia di Barcelona pekan lalu. Salah satu yang disorot adalah minimnya fasilitas pendukung (infrastruktur) yang membuat Indonesia sebagai pemilik pasar terbesar kelima tidak optimal dalam menikmati pesatnya perkembangan fitur dan aplikasi.
Pada seminar tentang perkembangan pasar seluler Asia di Mobile World Congress (MWC) 2011, lembaga riset industri seluler Wireless Intelligence merilis, pasar seluler Indonesia sudah menembus 200 juta pada akhir tahun lalu. Selain kuantitas, dalam hal adopsi teknologi, penyedia jasa operator seluler cukup agresif.
"Kini operator utama di Indonesia sudah bersiap melakukan migrasi teknologi dari 3G ke level yang lebih tinggi, yakni LTE," ujar Matt Ablott, senior analyst Wireless Intelligence.
Setelah teknologi 3G yang sanggup memberikan akses hingga 2,4 Mbps, infrastruktur long term evolution (LTE) juga sedang ditunggu-tunggu pelanggan karena sanggup melakukan transfer hingga ratusan Mbps. Jika LTE sudah diterapkan, melakukan pengunduhan atau pengunggahan video berdefi nisi tinggi, mengakses e-mail dengan attachment besar, serta mengajak teman bermain game favorit di mana pun tempatnya menjadi hal yang sangat mungkin dengan dukungan LTE.
PERKEMBANGAN industri telekomunikasi Indonesia juga menjadi pembahasan dalam kongres seluler dunia di Barcelona pekan lalu. Salah satu yang disorot
BERITA TERKAIT
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan