Apresiasi LBM, Bupati Berau Target 2019 Tidak Ada Desa Tertinggal

Apresiasi LBM, Bupati Berau Target 2019 Tidak Ada Desa Tertinggal
Kegiatan bertajuk Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) yang dihelat di Berau, Kalimantan Timur, pada 17-19 Juli 2019. Foto: LBM

Pemkab pun melakukan berbagai terobosan. Salah satunya menerapkan pendampingan kampung dengan Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (Sigap) Sejahtera hingga menggulirkan program Pejuang Sigap Sejahtera pada 2017.

Pejuang Sigap bentuk lantaran pemkab menyadari bahwa bergulirnya dana kampung yang besar tidak akan berhasil tanpa peningkatan kapasitas aparat pemerintahan kampung dan warganya.

Atas kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yayasan Dharma Bakti PT Berau Coal, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang berafilisiasi dengan The Nature Conservancy, sebanyak 99 anak muda Berau direkrut sebagai Pejuang SIGAP dan 12 koordinator kecamatan.

Mereka mendampingi kampung-kampung selama setahun dengan pendekatan Sigap yang dikembangkan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) sejak 2001.

Pengakuan kemajuan kampung di Berau ini juga dibuktikan dengan menyumpang juara dalam lomba desa se-Kalimantan Timur.

Sejak 2016, desa terbaik se-Kalimantan Timur diwakili oleh Berau. Mulai Kampung Tepian Buang, Kampung Maluang dan terakhir Kampung Batu Putih.

“Kampung Batu Putih tahun ini masuk dalam lima besar nasional lomba desa terbaik. Ini luar biasa. Kami mewakili desa di Indonesia bagian timur,” ujar Muharram.

Kepala Dinas Pemberdaan Masyarakat dan Kampung Berau Ilyas Natsir membenarkan bahwa keberhasilan Berau menjadi contoh di Indonesia.

Warga Berau, Kalimantan Timur, berbagi pengalaman, belajar, dan membangun jaringan dalam kegiatan bernama Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) pada 17-19 Juli 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News