Arab Saudi Butuh Indonesia untuk Memerangi Terorisme

Kesepakatan ini menurutnya sangat penting dan strategis bagi kedua negara. Sebab, Indonesia terus dibayangi ancaman terorisme. Sedangkan Arab Saudi pernah menjadi target serangan seperti tiga peristiwa bom bunuh diri pada Juli 2016. Salah satunya di dekat Masjid Nabawi, Madinah.
Bamsoet berharap alasan serta pertimbangan di balik kesepakatan Polri dan Kepolisian Kerajaan Arab Saudi bisa menginsipirasi DPR dalam merevisi Undang-undang (UU) Nomor 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
"Dengan menjadikan Polri sebagai mitra, Arab Saudi juga ingin menegaskan bahwa komunitas internasional sangat mengharapkan peran signifikan Indonesia dalam merespons jaringan ISIS, karena Polri memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk pekerjaan itu," tambah dia.
Dengan begitu, tambahnya, cukup alasan jika revisi UU Pemberantasan Terorisme memberi akses bagi perluasan wewenang dan keleluasaan negara menindak siapa saja yang terindikasi sebagai teroris.(fat/jpnn)
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan penguatan unit-unit anti-teror seperti Densus 88 Mabes Polri menjadi kebutuhan mendesak.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025