Arah Baru Arab Saudi: Menjauh dari Amerika, Mendekat ke Rusia
Sikap Saudi itu adalah salah satu gambaran besar mengenai pergeseran dalam kebijakan luar negeri negara yang menjadi kustodian Kota Suci Mekah dan Madinah itu.
Mereka tak lagi bertindak karena kepentingan global dan sekutu-sekutunya seperti Amerika Serikat.
Di bawah pemimpin de facto Pangeran Mohammed bin Salman, Saudi semakin fokus ke dalam negeri dalam memburu kepentingan-kepentingan nasionalnya dalam tingkat maksimum.
Jika Amerika Serikat kala diperintah Donald Trump mengenal adagium "America First" untuk melukiskan kebijakan politik luar negeri yang meluluskan kepentingan nasional di atas segalanya, maka Arab Saudi pun sekarang mengenal "Saudi First".
Salah satu pemimpin dunia Arab dan dunia Islam itu kini mengadopsi pendekatan yang fokus ke dalam negeri.
Namun, itu bukan karena mereka sudah sebal didikte oleh Amerika Serikat atau karena tengah mendekat ke Rusia.
Mereka melakukan itu semua karena desakan kebutuhan domestik.
Berbaikan dengan Suriah
Saudi bahkan sudah tak lagi ingin menjadi dermawan tanpa pamrih bagi tetangga-tetangganya di dunia Arab atau negara-negara Muslim lain di dunia ini
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia