Arah Kiblat Masjid Istana Dikoreksi

Renovasi Masjid Baiturrahim Telan Dana Rp 9,8 M

Arah Kiblat Masjid Istana Dikoreksi
Arah Kiblat Masjid Istana Dikoreksi
Arah kiblat ditentukan pada 26 Mei lalu, tepat pukul 16.28, atau ketika matahari tengah tepat di atas masjidil haram. Dengan metode tersebut, semua bayangan matahari ketika itu, mengarah ke kiblat. "Waktu itu matahari di atas masjidil haram, dan kami minta rekan-rekan saksikan itu arah kiblat yang benar," kata Sudi.

Meski dibangun mihrab baru, tempat imam yang lama masih tetap ada. Namun, mihrab lama ditutupi partisi kaca semi permanen berhias kaligrafi. Partisi dibuat sejajar dengan kemiringan mihrab baru, yang disesuaikan dengan arah kiblat hasil koreksi. Arah kiblat setelah dikoreksi adalah miring ke kanan dari arah barat.

Bagian utama masjid yang bersebelahan dengan Istana Merdeka tersebut tidak diubah. Pilar-pilar khas masjid kuno, tetap dipertahankan. Kubah masjid juga masih seperti bentuk asli. Begitu juga dengan menara yang menjadi salah satu ciri khas istana karena ujungnya tampak dari luar komplek.

Pembangunan  baru masjid diarsiteki oleh Ahmad Nukman, insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nukman pernah menjadi arsitek sejumlah masjid terkenal, antara lain, menara Masjid Salman, Bandung, Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, dan Masjid At-Tien di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Selain lebih lapang, di tangan Nukman, interior masjid tidak terasa miring, meski arah kiblat dikoreksi serong ke kanan.

JAKARTA - Setelah direnovasi selama sembilan bulan, Masjid Baiturrahim bisa kembali digunakan untuk kegiatan ibadah. Pembangunan kembali masjid di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News