Arahkan Penunjukan Langsung, Ismeth Abdullah Didakwa Korupsi

Arahkan Penunjukan Langsung, Ismeth Abdullah Didakwa Korupsi
Arahkan Penunjukan Langsung, Ismeth Abdullah Didakwa Korupsi

Namun dalam dakwaan tidak disebut adanya aliran dana dari Hengky ke Ismeth. Justru penerimanya adalah anak buah Ismeth di OB dan anggota DPR RI. Dari proyek itu, keuntungan yang diterima PT Satal Nusantara mengalir ke sejumlah pihak.

Penerimanya antara lain anggota DPR dari Fraksi PPP, Sofyan Usman sebesar Rp 1 miliar terkait persetujuan dari panitia agggaran DPR atas anggaran berita tambahan (A BT) untuk penghadaan damkar. Selain itu ada aliran dana sebesar Rp 504 juta yang mengalir ke Kepala Bagian Anggaran Otorita Batam, M Iqbal. Deputi Administrasi dan Perencanaan (Adren) OB, M Prijanto juga mendapat Rp 45 juta. Direktur Pengelolaan Lahan Otorita Batam, Danial Yunus, juga menerima RP 70 juta. Sedangkan seorang pegawai Otorita Batam bernama Indra Sakti, juga menerima Rp 98 juta Hengky Samuel Daud.

Meski demikian, JPU tetap menganggap Ismeth melakukan korupsi dan menyalahgunakan kewenangan karena memberikan disposisi dan persetujuan untuk penunjukan langsung. Ismeth dianggap melanggar Keppres 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa di lingkup pemerintahan.

Dakwaan primairnya, Ismeth dianggap melanggar ancam dengan pasal

JAKARTA - Setelah sempat dua kali tertunda, akhirnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK membacakan surat dakwaan atas Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News