Arbi: Lucu kalau PAN Anti Korupsi

Arbi: Lucu kalau PAN Anti Korupsi
Arbi: Lucu kalau PAN Anti Korupsi
Dikatakan Arbi, jika ingin konsisten mencitrakan bahwa PAN jujur, justru perlu tindakan tegas. “Apalagi jika digembar-gemborkan PAN sebagai partai terbuka dan tidak membebani kadernya yang menjadi caleg dengan biaya. Masa menjadi caleg sudah gratis gitu saja masih korupsi. Ini kan keterlaluan,” imbuhnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarto. Menurutnya, penegasan PAN yang tidak mengenakan biaya apapun kepada caleg-calegnya hanyalah formalitas semata. Bima yakin ada biaya-biaya informal yang harus dikeluarkan oleh seluruh caleg PAN.

“Pernyataan bahwa tidak ada biaya untuk pencaleg-an itu kan formalnya, tapi informalnya, pasti ada biaya yang dibebankan kepada caleg-calegnya itu. Para caleg pasti diwajibkan untuk membiayai partai. Kalau tidak, maka tak mungkin seorang ketua sampai mau melakukan hal itu,” ujar Bima.

Bima pun sependapat bahwa keputusan DPP PAN untuk tetap memberikan pembelaan kepada Abdul Hadi Djamal akan berdampak buruk pada citra PAN di masa-masa menjelang pemilu seperti saat ini. Masyarakat akan menilai bahwa ada unsur pembelaan yang terlalu kuat yang dilakukan DPP PAN.

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai pernyataan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News