Argentina dan Inggris, Panas Karena Malvinas
Rabu, 13 Maret 2013 – 06:56 WIB

Argentina dan Inggris, Panas Karena Malvinas
Komentar yang disiarkan radio La Red di Buenos Aires itu dilontarkan Castro menyikapi referendum. Hasilnya pun sudah diperkirakan sebelumnya. Namun, pemerintah Argentina menyebut referendum itu sebagai langkah yang tidak relevan dan kian memperkeruh sengketa wilayah di antara kedua negara.
Baca Juga:
’’(Referendum) ini merupakan manuver tanpa dasar hukum yang kuat. Apalagi, tidak dilaksanakan dan diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,’’ ungkap Castro.
Senator dari partai berkuasa Argentina Anibal Fernandez, yang juga mantan kepala staf Presiden Cristina Fernandez de Kirchner, menyebut referendum tersebut sebagai ’’aksi mengejutkan yang sangat tak berdasar’’ oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron.
’’Tidak boleh ada penentuan nasib sendiri (referendum) karena penduduk asli (Falkland) didatangkan oleh Inggris setelah mereka menguasainya pada 1833,’’ katanya.
STANLEY – Hasil referendum soal penentuan status dan nasib warga Kepulauan Falkland (Malvinas) pada Minggu lalu (10/3) berpotensi membuat tegang
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza