Argentina-Inggris Makin Panas
Setelah Usir Dua Kapal Pesiar, Fernandez Serukan Boikot Produk
Jumat, 02 Maret 2012 – 08:48 WIB
Rabu lalu, Kuasa Usaha (charge d"affaires) Argentina di Inggris Osvaldo Marsico memenuhi panggilan Kemenlu. Setelah pertemuan tertutup dengan pejabat kementerian, diplomat tertinggi Argentina di Inggris itu berjanji untuk meneruskan protes tersebut pada pemerintahan Fernandez. "Saya akan segera melaporkan komplain ini ke Buenos Aires untuk mendapatkan klarifikasi," janjinya.
Pada hari sama, Kemenlu Argentina merilis pernyataan resmi terkait seruan Giorgi pada Selasa lalu. Pemerintahan Fernandez agaknya sengaja memanfaatkan larangan impor produk Inggris itu untuk menarik perhatian UE. Alhasil, organisasi terbesar Eropa itu akan terpaksa terlibat dalam sengketa Kepulauan Falkland yang membuat hubungan Inggris dan Argentina tegang.
"Lewat cara itu, negara-negara anggota UE bisa melihat sendiri pelanggaran yang dilakukan Inggris atas resolusi PBB (terkait kedaulatan Kepulauan Falkland)," ungkap Kemenlu Argentina. Sejak awal, Argentina yakin bahwa kepulauan yang terletak di Samudera Atlantik Selatan itu merupakan bagian dari wilayah kedaulatannya.
Tetapi, Inggris juga punya keyakinan yang sama. Jubir Kemenlu Inggris menganggap sikap Argentina soal boikot impor itu sebagai gertakan semata. "Inggris adalah investor terbesar keenam di Argentina. Kami mengimpor barang dari Argentina jauh lebih sering ketimbang mengekspor. Karena itu, Argentina tak akan mendapatkan keuntungan apapun dari semua ini," tandas jubir tersebut.
BUENOS AIRES - Sengketa Argentina dan Inggris atas kepemilikan Kepulauan Falkland atau Malvinas meruncing dan kian memanas. Tak hanya mengusir dua
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas