Arief Curiga Kasus Dahlan Iskan Pesanan

Arief Curiga Kasus Dahlan Iskan Pesanan
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Pouyono (tengah) pada acara 'Tumpeng Cinta Untuk Dahlan' di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/4) malam.? Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Pouyono menilai, kasus yang dituduhkan pada mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kental bernuansa kriminalisasi.

Sayangnya, Arief mengaku tidak tahu siapa pihak yang "memesan" agar Dahlan dikriminalisasi lewat dugaan pelepasan aset PT PWU., BUMD Jatim.

"‎Jadi ini jelas kriminalisasi, saya harap hakim bisa jeli melihat kasus ini. Kasus besar, tapi saya tidak tahu siapa yang memesan," ujar Arief pada acara 'Tumpeng Cinta Untuk Dahlan' di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/4) malam.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini mengemukakn pandangannya, karena dalam kasus yang dituduhkan, Dahlan sama sekali tidak mengambil keuntungan.

"Jadi, tidak ada yang diuntungkan, tidak ada yang dirugikan juga. Tapi kenapa kok ini disebut sebagai kasus korupsi?‎ Makanya saya menduga kasus ini kayaknya pesanan, disengaja untuk mengorbankan Pak Dahlan Iskan," ucap Arief.

‎Arief kemudian bercerita, saat menjabat menteri BUMN, hampir tidak pernah ada perkara hubungan industrial di perusahaan-perusahaan BUMN.

Karena, tokoh pers nasional tersebut selalu menyelesaikan setiap persoalan yang ada dari bawah.

"‎Dia bertemu dengan serikat pekerjanya, dia selesaikan di bawah. Apa maunya serikat pekerja, apa maunya manajemen disampaikan. Artinya, Pak Dahlan itu mengerti persoalan," tutur Arief. (gir/jpnn)


Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Pouyono menilai, kasus yang dituduhkan pada mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kental bernuansa


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News