Arman Depari Jadi Deputi BNN Lagi, Pengamat: Membingungkan dan Keterlaluan

Arman Depari Jadi Deputi BNN Lagi, Pengamat: Membingungkan dan Keterlaluan
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari menghadiri Rakernas Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (5/4). Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - RIDMA Foundation menyoroti terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) 116/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan BNN. Dalam Keppres tersebut disebutkan bahwa Arman Depari akan dilantik kembali sebagai Deputi Pemberantasan.

Sedangkan dalam Telegram Kapolri dengan nomor ST/2557/IX/KEP./2020 menyebutkan bahwa Irjen Arman Depari dimutasi dari posisi Deputi Pemberantasan di BNN dan kembali ke Polri.

Ketua RIDMA Foundation, Budi Raharjo menyayangkan situasi ini. Bukan saja tak lazim terjadi, perwira tinggi polisi yang memasuki masa pensiun diangkat kembali melalui Keppres untuk menempati posisi yang sama.

"Tak sekedar membingungkan, tapi keterlaluan. Kapan kesempatan buat junior dan ASN," katanya di Jakarta, Selasa (15/9).

Dia mengkritisi kebijakan pimpinan BNN atau Mabes Polri, termasuk admin Keppres itu. Pasalnya ketidakjelasan ini dapat menyebabkan kegaduhan internal sehingga menimbulkan turbulensi di tubuh BNN.

"Karena dalam pergantian itu tidak mungkin belum disiapkan pengganti. Pasti ada tiga nama yang diusulkan," ujarnya.

Bahkan, Budi mengungkapkan, baru kali ini jabatan Deputi Pemberantasan akan diisi sosok polisi yang memasuki masa pensiun.

"Setiap zaman ada orangnya, setiap orang ada zamannya," tutupnya.

Keppres pelantikan kembali Arman Depari sebagai Deputi Pemberantasan BNN terus menuai kritik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News