Arsenal Didukung Imigran, Spurs Jadi Basis Suporter Yahudi

Arsenal Didukung Imigran, Spurs Jadi Basis Suporter Yahudi
Arsene Wenger (tengah). Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Yang paling kentara dari basis suporter Spurs adalah identitas Yahudi. Sebagian besar keturunan Israel di London memang mendukung Spurs. Mereka menyebut dirinya Yiddo. Kondisi itu berseberangan dengan Arsenal yang punya banyak pendukung dari Pakistan, Maroko, dan negara Islam lainnya. Sentimen-sentimen kecil tersebut membuat klub-klub di London tidak perlu khawatir kehilangan segmen meski banyak klub di kota mereka.

Lain lagi dengan Chelsea. Mereka berbasis di wilayah kelas menengah ke atas di Chelsea dan Kensington. Memang ada juga yang berasal dari kelas pekerja di seputar London seperti Hammersmith dan Bettersea. Secara umum, pendukung The Blues -julukan Chelsea- adalah warga kulit putih London.

Kalau Arsenal dan Spurs terlibat dalam rivalitas yang kental, tidak demikian halnya dengan Chelsea. Mereka justru lebih bermusuhan dengan Liverpool atau Manchester United. Namun, Chelsea termasuk klub yang paling dibenci di London.

Berdasar sensus Football Fans Cencus pada 2008, Chelsea paling tidak disukai oleh klub-klub London lainnya. Yang paling memusuhi mereka adalah fans Arsenal. "Itu disebabkan mereka iri dengan prestasi kami," kata David Kostis, guide tur Stamford Bridge, markas Chelsea, kepada Jawa Pos.

MUSIM depan London memiliki lima klub di pentas Premier League. Selain Arsenal, Chelsea, Fulham, dan Tottenham Hotspur, menyusul Queens Park Rangers

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News