Art Basle Hongkong

Art Basle Hongkong
Art Basle Hongkong
DI tepian Tsimshatsui, pelabuhan Hongkong, terdapat bebek plastik berukuran raksasa berwarna kuning terang mengambang di permukaan air. Suasana galeri dan bar dikemas dalam nuansa hitam-hitam, termasuk dandanan para kurator seni, asisten dan kolektor yang kebanyakan dari mereka lebih asik menikmati sampanye Ruinart daripada menyantap makanan yang ada.

Ya, Hongkong Art Season sedang berlangsung tahun ini dengan menggandeng pemilik baru, pameran seni –merupakan yang paling ditunggu di seluruh penjuru – menjadi “killer application” yang akan menghapus sebuah kompetisi.

Digarap oleh penyelenggara pameran seni yang tersohor seantero dunia, The Swiss sang “pemilik” Art Basle, pameran ini pun berganti nama menjadi Art Basle Hongkong.

Sebagai penggemar lama seni rupa kontemporer Indonesia sejak lebih dari dua puluh tahun lalu, saya mengamati industri ini telah berkembang pesat. Art Basle Hongkong dan pembukaan pertunjukan Indonesian Pavilion di Biannale Venice minggu depan sekali lagi memperlihatkan kemampuan yang luar biasa dimiliki oleh komunitas seni Indonesia.

DI tepian Tsimshatsui, pelabuhan Hongkong, terdapat bebek plastik berukuran raksasa berwarna kuning terang mengambang di permukaan air. Suasana galeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News