ART Ingatkan Kapolri soal Bentrok TKA China vs Pekerja Lokal di Morowali

Dia bahkan menyebut tokoh sekaliber Faisal Basri dan Didik Rachbini sangat layak masuk dalam tim tersebut.
"Penegakan hukum yang sempit, saya yakini, tidak akan menciptakan situasi yang secara hakiki lebih tenteram. Justru memanaskan api dalam sekam," lanjut pria yang beken disapa dengan inisial ART itu.
Di sisi lain, ART memahami sikap Kapolri yang berada langsung di bawah presiden, sehingga menjadikan pemimpin Jenderal Listyo sebagai aparat yang harus menjaga kebijakan kepala negara. "Termasuk kebijakan yang tidak bijak sekalipun," ucap ART.
Alih-alih Kapolri hadir sebagai penegak keadilan, ART justru dengan perasaan kecewa menyimak pernyataan Jenderal Listyo sebagai penjaga kepentingan keamanan dan politik yang disamarkan lewat bahasa hukum.
"Apa boleh buat, dengan persepsi sedemikian rupa, saya makin sangsi bahwa Polri akan benar-benar mampu menjadi otoritas penegakan hukum yang profesional dan akuntabel," ujar dia.
Terakhir, ART juga mengingatkan Kapolri akan tumpukan pekerjaan rumahnya, sehingga jangan terlalu memusingkan survei tentang citra institusi.
"Pastikan pekerjaan rumah Anda selesai, berikut terealisasinya seluruh komitmen dan program prioritas anda, serta berbagai megaskandal memalukan yang dilakukan oleh para oknum personel Polri," kata Abdul Rachman Thaha.(fat/jpnn)
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal bentrok TKA China vs pekerja lokal di Morowali.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Dipilih Presiden Langsung, Raffi Ahmad jadi Pembawa Acara Peringatan Hari Buruh
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung