Arumi Bachsin Menyesalkan Video Gibran Soal Program Makan Siang dan Susu Gratis Direkayasa

Arumi Bachsin Menyesalkan Video Gibran Soal Program Makan Siang dan Susu Gratis Direkayasa
Arumi Bachsin. Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Arumi Bachsin, Juru Bicara Calon Wakil Presiden nomor urut 2 di Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka, menyesalkan beredarnya video pernyataan Gibran tentang program makan siang atau susu gratis yang direkayasa oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Arumi Bachsin mengatakan bahwa video pernyataan Gibran itu dipotong sehingga cawapres nomor urut 2 itu terkesan memberikan data yang salah mengenai jumlah anak di Indonesia.

“Padahal, yang dimaksud Mas Gibran adalah jumlah anak dari sekitar 70 negara yang sudah pernah menerima manfaat program makan siang atau susu gratis. Data 400 juta anak itu didapat dari United Nations World Food Progam. Bagian penjelasan mengenai 400 juta anak di sekitar 70 negara dipotong,” jelas Arumi dalam keterangannya, Sabtu (15/12).

Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak atau Emil Dardak itu berharap supaya ajang pilpres 2024 bisa dijadikan sarana edukasi politik bagi masyarakat. Untuk itu, berita bohong (hoaks) dan kampanye hitam bisa dihindari.

Arumi memaklumi bahwa kritik merupakan hal yang lumrah dalam kampanye pilpres. Namun, dia tidak membenarkan terkait rekayasa untuk menjatuhkan lawan politik.

“Ada yang bilang ini istilahnya spin doctor. Pernyataan seseorang dipenggal lalu ditambahkan narasi melalui caption, seakan-akan pernyataan itu salah. Padahal, jika dikutip lengkap tanpa dipotong-potong, faktanya sangat berbeda,” kata dia.

Dia menambahkan bahwa berdasarkan studi World Food Program dari PBB, program makan siang di sekolah sudah dilakukan di sekitar 70 negara dan telah membantu 418 juta anak.

“Monggo bisa dicek di website wfp.org, ada namanya program school meals, dan Koalisi Makan di Sekolah atau School Meals Coalition yang telah diikuti 76 negara,” tambah Arumi.

Arumi Bachsin menyesalkan video Gibran soal program makan siang atau susu gratis direkayasa oleh pihak tak bertanggung jawab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News