AS Ingin Belajar Penanggulangan Terorisme dari Indonesia
“Salah satunya melalui program deradikalisasi yang dinilai cukup berhasil untuk menurunkan angka tindakan kekerasan oleh mantan teroris,” katanya.
Namun, Suhardi juga menyampaikan bahwa pola soft approach ini bisa berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya.
“Ini dikarenakan bahwa root causes (akar permasalahan) masalah terorisme antara satu negara dengan negara lain itu berbeda,” tuturnya.
Agar penanggulangan terorisme bisa lebih efektif, sambung Suhardi, di Indonesia sendiri saat ini sedang berupaya untuk mengubah Undang Undang (UU) Anti-Terorisme.
Hal itu penting agar memberikan kepastian hukum bagi aparat penegak hukum untuk menjalankan tugas dan fungsinya, seperti perbuatan persiapan.
“Selain itu penting adanya revisi dalam RUU mengenai tindak pidana melakukan kejahatan terorisme sebagai FTF. Tidak hanya itu, forum seperti APEC juga dapat dimanfaatkan oleh kedua negara terkait dengan passenger list melalui Working Group on Travel, selain forum Counter-Terrorism Working Group dari APEC,” ujar Suhardi (jos/jpnn)
Indonesia dan Amerika terus berupaya bersama-sama dalam upaya penanganan masalah terorisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRI Berangkatkan UMKM Kopi Bandung 'Gravfarm' ke Expo di Amerika Serikat
- Setelah Ditekan, TikTok Melayangkan Gugatan ke AS
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI